jet tempur F-35 (Pixabay.com/WikiImages)
Ada sejarah panjang yang tidak dapat dirinci dalam sekejap, alasan mengapa Finlandia yang memenuhi semua syarat sebagai anggota NATO tidak pernah mendaftarkan diri.
Finlandia dan Rusia telah terlibat sejarah yang buruk sejak Perang Dunia Pertama. Finlandia dibantu Kekaisaran Jerman bertempur dengan Kekaisaran Rusia yang dimenangkan pihak Finlandia.
Permusuhan itu berlanjut menjelang Perang Dunia Kedua, di mana Finlandia dibantu NAZI bertempur dengan Soviet. Perang itu berhenti ketika NAZI Jerman dan pasukan Finlandia dikalahkan oleh Soviet.
Setelah itu ketika Soviet runtuh pada awal tahun 1990-an, NATO melebarkan ekspansi pengaruh di Eropa dan negara-negara bekas komunisme. Finlandia dan Swedia hampir bergabung dengan aliansi atlantik utara.
Tapi menurut Erkki Bahovski dari ICDS (International Centre for Defence and Security), pada tahun 1990-an, jika Finlandia dan Swedia bergabung NATO maka dua negara itu yang akan memikul tanggung jawab keamanan Laut Baltik.
Saat itu Finlandia merasa, jika Baltik diserang maka hanya dua negara itulah yang membela. Jadi aliansi atlantik utara tidak memberi keuntungan bagi mereka jika anggota NATO lain tidak membantu.
Kini, meski berkembang opini bahwa Finlandia semakin dekat dengan keanggotaan NATO, hal itu sepenuhnya tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Menurut Hanna Ojanen dari European Council on Foreign Relation, jajak pendapat warga Finlandia menghasilkan 51 persen menentang hal tersebut.
Masyarakat Finlandia tidak mau pasukan militernya terseret dalam arus perang tidak jelas seperti Perang Irak pada 2003. Jika Finlandia gabung NATO, Rusia pasti akan bereaksi dengan keras.
Selain itu, ada juga pengaruh eksternal yaitu Swedia. Ada kemungkinan jika Swedia bergabung NATO, maka Finlandia juga. Tapi dua negara itu sampai saat ini belum memiliki indikasi bergabung dengan aliansi atlantik utara.
Hal lainnya adalah, blok UE pasti akan membela anggotanya jika mendapatkan invasi dari negara asing. Jika Rusia menyerang Finlandia, maka seluruh negara UE pasti bakal membela Finlandia.
Meski tidak menjadi anggota NATO, Finlandia sendiri telah menjalin hubungan dengan organisasi tersebut sejak tahun 1994. Finlandia juga telah banyak membeli peralatan tempur NATO. Akhir tahun 2021, Finlandia sudah sepakat memborong 64 jet tempur F-35 yang terbaru.