Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas medis dengan memakai APD melakukan uji usap pada para warga di perbatasan India, Kamis, (19/11/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/NZ/djo. Sumber: antaranews.com
Petugas medis dengan memakai APD melakukan uji usap pada para warga di perbatasan India, Kamis, (19/11/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/NZ/djo. Sumber: antaranews.com

New Delhi, IDN Times -  Pada hari Jumat, 1 Januari 2021, India telah menyepakati vaksin virus corona pertama mereka untuk penggunaan darurat. Vaksin ini dikembangkan oleh perusahaan AstraZeneca dan Universitas Oxford, Inggris.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Menteri Informasi dan Penyiaran India, Prakash Javadekar, mengungkapkan kepada rekan media pada Sabtu, (2/1/2021) bahwa vaksin telah disetujui Jumat lalu, dia menerangkan kepada Reuters.

Di samping itu, negara terpadat kedua di dunia tersebut juga mempunyai kasus infeksi COVID-19 terbesar yang melewati Amerika Serikat.

1. Lebih dari 50 juta dosis vaksin AstraZeneca telah disimpan di Serum Institute of India (SII)

Dok: AstraZeneca

Javadekar juga mengungkapkan, sekurang-kurangnya tiga vaksin lagi sedang menunggu dalam antrean untuk segera disepakati.

Kemudian dia menambahkan, negara ini mungkin satu-satunya di dunia yang memiliki 4 vaksin yang tengah dipersiapkan.

Mengutip dari stasiun berita Al Jazeera, bahwa Serum Institute of India (SII), produsen lokal vaksin AstraZeneca, telah mengamankan lebih dari 50 juta dosis di perusahaannya.

2. Sumber: Kemungkinan besar pada hari Rabu depan India akan memulai vaksinasi

Dok: AstraZeneca

India berkeinginan memvaksinasi secepatnya yang kemungkinan besar jatuh di hari Rabu depan, menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya saat menjelang pengumuman resmi vaksin di negara itu.

Central Drugs Standard Control Organization atau Perwakilan dari Organisasi Pengendalian Standar Obat Sentral India (CDSCO), enggan berkomentar soal ini, sebagaimana dikutip dari harian The Guardian pada Jumat, 1 Januari 2021.

3. Tingkat penyebaran COVID-19 telah menurun di India dan memiliki 10 juta kasus infeksi wabah

Petugas kesehatan memakai alat pelindung diri saat melakukan uji usap pada seorang wanita di Mumbai, India, Selasa (1/12/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Francis Mascarenhas/HP/djo. Sumber: antaranews.com

Kantor berita Reuters melaporkan pada Sabtu (2/2/2021) bahwa tingkat penyebaran virus corona di India telah menurun dengan signifikan dari puncaknya pada pertengahan September 2020 lalu, dan saat ini mempunyai lebih dari 10 juta kasus wabah tersebut.

Mereka pun berkehendak agar bisa memberikan vaksin terhadap 300 juta dari 1,35 miliar penduduknya pada enam sampai delapan bulan pertama tahun 2021.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team