Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Indonesia–EAEU Menuju FTA, Mayoritas Produk Bebas Tarif
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Intinya sih...

  • Penandatanganan FTA Indonesia-EAEU dihadiri pemimpin negara dan wakil perdana menteri, setelah proses perundingan selama tiga tahun.

  • Mayoritas produk perdagangan dari kedua pihak akan mendapatkan fasilitas penghapusan tarif hingga 90 persen, memperlancar arus perdagangan dan meningkatkan nilai transaksi.

  • FTA Indonesia-EAEU membuka peluang kerja sama dua arah dan impor produk unggulan Indonesia seperti kopi, kakao, dan minyak sawit ke Rusia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Indonesia dan negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia (Eurasian Economic Union/EAEU) dijadwalkan menandatangani perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) pada Minggu, (21/12/2025). Penandatanganan akan berlangsung di St. Petersburg, Rusia.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov mengatakan, penandatanganan FTA tersebut akan digelar bertepatan dengan pertemuan para pemimpin negara anggota EAEU. Acara itu juga akan disaksikan langsung oleh pimpinan negara-negara dalam blok ekonomi tersebut.

“Perjanjian perdagangan bebas yang telah lama dinantikan antara lima negara anggota EAEU dan Indonesia akan ditandatangani di St. Petersburg,” ujar Dubes Tolchenov dalam jumpa media di Jakarta, Jumat, (19/12/2025).

FTA Indonesia–EAEU dinilai menjadi salah satu capaian penting dalam hubungan ekonomi bilateral dan regional sepanjang 2025, sekaligus membuka prospek kerja sama perdagangan yang lebih luas pada tahun-tahun mendatang.

1. Penandatanganan dihadiri pemimpin negara EAEU

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (19/12). (Eko Wahyudi/ Fortune Indonesia)

Dubes Tolchenov menjelaskan, dari pihak Indonesia, perjanjian FTA tersebut rencananya akan ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. Sementara dari Rusia, penandatanganan akan diwakili oleh Wakil Perdana Menteri Alexey Overchuk.

“Berdasarkan informasi yang kami terima secara resmi dari pihak Indonesia, perjanjian tersebut akan ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI, Bapak Budi Santoso,” ujar Tolchenov.

Ia menambahkan, negara-negara anggota EAEU lainnya diperkirakan akan diwakili oleh pejabat setingkat wakil perdana menteri. Selain penandatanganan, para pemimpin EAEU juga dijadwalkan menggelar pertemuan dengan pejabat Indonesia.

Tolchenov menyebut, proses perundingan FTA Indonesia–EAEU telah berlangsung sekitar tiga tahun. Meski demikian, seluruh pihak berhasil merampungkan pembahasan dokumen hingga siap ditandatangani pada akhir 2025.

Setelah penandatanganan, perjanjian tersebut masih harus melalui proses ratifikasi di parlemen Indonesia dan lima negara anggota EAEU sebelum dapat diimplementasikan secara penuh.

2. Mayoritas produk berpotensi tarif nol persen

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/Egor Filin)

Meski substansi detail perjanjian belum dipublikasikan ke publik, Dubes Tolchenov mengungkapkan, sebagian besar produk perdagangan dari kedua pihak akan mendapatkan fasilitas penghapusan tarif.

“Berdasarkan informasi yang saya dengar dari berbagai sumber, sekitar 80 persen bahkan lebih dari 90 persen barang dari kedua belah pihak, baik dari negara anggota EAEU maupun dari Indonesia, akan dikenakan tarif nol persen,” ujar Tolchenov.

Menurutnya, penghapusan tarif tersebut berpotensi memperlancar arus perdagangan dan meningkatkan nilai transaksi antara Indonesia dan negara-negara anggota EAEU. Ia berharap perjanjian ini dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha.

Tolchenov juga menekankan Rusia tidak berencana menerapkan kebijakan tarif tambahan terhadap produk Indonesia. Pendekatan tersebut, menurutnya, berbeda dengan kebijakan proteksionis yang pernah diterapkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Ia berharap FTA Indonesia–EAEU dapat mendorong peningkatan perdagangan bilateral secara signifikan dan memperluas akses produk Indonesia ke pasar Rusia dan negara-negara EAEU lainnya.

3. Kerja sama dua arah dan peluang produk Indonesia

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)

Dubes Tolchenov menegaskan, kerja sama perdagangan harus dipahami sebagai proses dua arah. FTA tidak hanya mendorong ekspor, tetapi juga membuka ruang impor yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

“Kami melihat adanya kebutuhan terhadap berbagai produk dari Indonesia. Kerja sama perdagangan adalah hubungan timbal balik, bukan hanya mengekspor, tetapi juga mengimpor,” katanya.

Ia menyampaikan harapannya agar perjanjian tersebut benar-benar dapat diimplementasikan secara operasional dan memberikan manfaat konkret bagi Indonesia maupun negara-negara anggota EAEU.

“Saya berharap perjanjian ini benar-benar bermanfaat dan dapat diimplementasikan secara operasional,” ujar Tolchenov.

Rusia, lanjutnya, masih menunjukkan minat kuat terhadap sejumlah komoditas unggulan Indonesia, khususnya produk pertanian seperti kopi, kakao, dan minyak sawit yang selama ini menjadi komoditas utama ekspor Indonesia ke Rusia.

“Kami tetap tertarik pada produk-produk Indonesia. Rusia siap untuk memperkuat kerja sama perdagangan ini,” tutur Tolchenov.

Editorial Team