Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Bali Democracy Forum atau BDF ke-15 kembali diselenggarakan tahun ini. BDF digelar di Bali, pada 8 Desember 2022 mendatang.

Tema yang diangkat pada BDF tahun ini adalah Democracy in A Changing World: Leadership and Solidarity.

1. Dua fokus utama dalam BDF tahun ini

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika membuka Bali Democracy Forum (BDF) ke-13 di Hotel Sofitel (www.twitter.com/@hsuf)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan, ada dua fokus pandangan pada BDF tahun ini, yaitu isu kepemimpinan dan solidaritas.

“BDF masih relevan bagi negara-negara yang sudah menganut demokrasi atau baru belajar demokrasi,” kata Faizasyah, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Faiza, sapaan akrabnya, menambahkan, sejauh ini sudah ada 57 negara yang menyampaikan partisipasinya dalam forum ini. Ada juga observer dari 74 negara dan organisasi internasional.

2. Program diplomasi Indonesia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah (Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)

Faiza menekankan bahwa BDF ini merupakan program diplomasi Indonesia untuk mendorong agar demokrasi tumbuh dari dalam.

“Forum ini relevan untuk negara-negara yang berbagi pengalaman,” ucap Faiza.

Dia menambahkan, demokrasi yang tumbuh dari dalam juga tidak membeda-bedakan negara yang sudah menganut demokrasi atau negara yang masih mempelajari demokrasi.

3. BDF tahun ini memberi ruang untuk masyarakat

ilustrasi demokrasi (unsplash.com/Fred Moon)

Yang berbeda dari BDF tahun ini adalah diberikannya ruang untuk masyarakat dan mahasiswa serta beberapa stakeholders lainnya.

“Masyarakat akan dihadirkan juga dan beberapa kampus di tanah air juga akan ikut mendengarkan diskusi soal demokrasi,” ujar dia.

BDF saat ini pun sudah melihat bahwa forum ini kepemilikannya sudah semakin luas dan banyak yang berkontribusi.

Editorial Team