Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan, keputusan ASEAN untuk tidak mengundang pemimpin junta Myanmar dalam KTT Asia Tenggara sudah sesuai dengan prinsip dan norma yang dianut oleh negara-negara di kawasan. Dengan demikian, menurut Retno, Myanmar bisa fokus untuk menyelesaikan permasalahan di dalam negerinya tanpa ada intervensi dari pihak asing.
“Dengan pertimbangan menghormati prinsip non-interference dan pentingnya menghormati prinsip-prinsip lain di dalam Piagam ASEAN, serta guna memberikan ruang bagi Myanmar untuk mengembalikan demokrasi melalui proses politik yang inklusif, maka untuk KTT ASEAN mendatang ASEAN hanya akan mengundang wakil pada level non-politis,” kata Retno pada Senin (18/10/2021).