Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Masjid Al Aqsa (Pixabay.com/Boubakar)

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengutuk keras tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al Aqsa, Rabu (5/4/2023) pagi.

Kekerasan ini dilakukan polisi Israel dengan dalih ingin menertibkan kawasan masjid dan menangkap para ‘perusuh’.

“Indonesia mengutuk tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa pada bulan suci Ramadan yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan lainnya,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (6/4/2023).

1. Indonesia minta PBB bertindak

Selain itu, Indonesia juga mendesak PBB dan dunia internasional segera mengambil langkah nyata guna menghentikan kekerasan tersebut dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al Aqsa.

“Tindakan ini sungguh menyakiti perasaan umat muslim dunia, pelanggaran nyata terhadap kesucian Al-Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik dan kekerasan,” lanjut pernyataan itu.

2. Turki sebut Israel kelewatan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Sama seperti Indonesia, Turki juga mengutuk kekerasan yang terjadi di Al Aqsa pada masa bulan Ramadan ini.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut Israel telah kelewat batas dan melanggar ‘garis merah’.

“Turki tidak bisa diam dihadapkan dengan serangan ini. Menginjak-injak Al Aqsa adalah garis merah kita,” kata Erdogan.

3. Klaim Israel ingin menertibkan

Dalam aksi tersebut, polisi Israel mengklaim mereka ingin menangkap puluhan ‘perusuh’ dan menertibkan kompleks Masjid Al Aqsa.

“Yerusalem membara sekarang. Suara granat di mana-mana, sangat mencekam,” kata seorang warga yang menjadi saksi Al Aqsa diserang.

Pasukan Israel dilaporkan pertama kali masuk ke Al Aqsa sekitar pukul 22.00 malam dan mulai meminta agar halaman masjid dikosongkan.

Padahal, ada ribuan warga Palestina sedang melaksanakan salat tarawih.

Editorial Team