Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi. (IDN Times/Sonya Michaella)
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi, mengutip beberapa poin penting dari pidato Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, pada pembukaan Forum Bisnis INA-LAC 2022.

Umar mengatakan, bahwa Menlu Retno menyoroti perlunya ekspansi pasar melalui perjanjian dagang, mengingat nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia hanya 0,4 persen dari total perdagangan kawasan tersebut di pasar dunia.

1. Adanya potensi kerja sama ekonomi digital

Ilustrasi transaksi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Bidang ekonomi digital juga diangkat oleh Menlu Retno dalam pidatonya. Umar menambahkan Forum Bisnis INA-LAC serta platform digital INA Access hadir guna memfasilitasi interaksi di antara para pelaku usaha serta calon investor untuk menangkap peluang tersebut.

Meski demikian, hubungan dagang Indonesia dan Amerika Latin serta Karibia tercatat cukup naik, apalagi di masa pandemik.

"Forum Bisnis INA-LAC 2022 mencatat rencana investasi senilai 8 miliar dolar AS (sekitar Rp123,7 triliun) oleh perusahaan Vale SA asal Brazil bersama mitranya untuk pengembangan industri nikel di Indonesia," kata Umar di Hotel JHL Solitaire, Serpong, Tangerang, Selasa (18/10/2022).

2. INA-LAC dihadiri 500 peserta luring dan daring

Digelar secara hybrid, Forum Bisnis INA-LAC telah dihadiri oleh sekitar 500 peserta secara langsung dan virtual.

"INA-LAC juga memfasilitasi lebih dari 100 pertemuan bisnis serta business pitching oleh lima perusahaan Indonesia yang berpotensi besar untuk masuk ke pasar Amerika Latin dan Karibia," ungkap mantan Duta Besar RI untuk Korea Selatan ini.

3. Nilai transaksi tembus Rp256 miliar

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Umar membeberkan, bahwa INA-LAC Business Forum tahun ini berhasil menghasilkan jumlah transaksi sebesar 16,57 juta dolar AS atau setara dengan Rp256 miliar.

"Jumlah transaksi ini meliputi berbagai sektor seperti pertambangan, pertanian dan investasi properti," ucap dia.

Dari tahun ke tahun semenjak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019, INA-LAC menunjukkan peran dan kontribusi yang semakin dapat dirasakan oleh para pelaku usaha dan para pemangku kepentingan di Indonesia dan kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Editorial Team