New York, IDN Times - Janji Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi ditepati. Dalam berbagai pertemuan, selama Sidang Majelis Umum PBB ke-79, Retno selalu berbicara soal isu Palestina dan situasi di Gaza.
Kali ini, Retno mendesak agar negara Palestina segera diakui. Hal ini dikemukakan Retno ketika menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Situasi di Gaza dan Implementasi Solusi Dua Negara sebagai Jalan Menuju Perdamaian yang Adil dan Komprehensif di sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-79.
“Pengakuan terhadap negara Palestina sangatlah penting. Pengakuan tersebut memberi harapan bagi Palestina. Pengakuan ini juga langkah penting untuk mencapai solusi dua negara dan yang paling penting, pengakuan tersebut merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri tekanan politik ke Israel,” kata Retno di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis pekan lalu.
Di SMU PBB tahun ini, Palestina juga akhirnya mendapat kursi di General Assembly, yang sejalan dengan mandat dari Majelis Umum PBB lewat pemungutan suara. Ini merupakan sebuah sejarah baru di tengah gempuran Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Dalam pemungutan suara pada 10 Mei 2024, 143 anggota PBB menyatakan mendukung kehadiran Palestina di PBB serta mendukung proses keanggotaan Palestina. Sementara sembilan negara menentang, termasuk AS dan Israel, serta 25 negara memilih abstain.
“Resolusi Majelis Umum PBB menetapkan bahwa Negara Palestina harus diterima sebagai anggota dan merekomendasikan agar Dewan Keamanan PBB bisa mempertimbangkan terkait ini,” sebut resolusi itu.