Ilustrasi ASEAN. (setnas-asean.id)
Negara-negara di ASEAN bakal mendorong penggunaan mata uang lokal dalam melakukan transaksi antarnegara di kawasan, sehingga tak lagi bergantung dolar AS. Itu dilakukan melalui penyelesaian transaksi bilateral, yaitu Local Currency Settlement (LCS).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, selain LCS, transaksi lintas batas yang turut didorong adalah pembayaran berbasis QR.
Perry menjelaskan, pada Presidensi G20 di Bali pada 2023, lima negara sudah menyepakati penggunaan LCS, dan pembayaran berbasis QR dalam melakukan transaksi lintas batas negara.
“Tahun lalu di bawah Presidensi G20 di Bali November, lima bank sentral, Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Monetary Authority Singapore, dan Bank of Thailand dan Filipina telah menandatangani MoU terkait dengan cross-border interconnectivity dan interoperability dan penggunaan QRIS dan transaksi lokal," ujarnya.
Negara-negara di ASEAN pun telah menyepakati untuk memperluas pembayaran lintas batas negara hingga mencakup seluruh negara di kawasan. Dalam hal ini, negara yang di luar ASEAN lima juga sudah menyatakan niat untuk bergabung melaksanakan konektivitas pembayaran regional.