Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sukma Shakti/IDN Times

Berharap dan berjuang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik adalah hal lumrah. Salah satu caranya adalah melalui urbanisasi. Per 2014, 54 persen populasi dunia tinggal di area urban. Bahkan, menurut estimasi PBB, pada 2050 nanti proporsinya bisa meningkat hingga 66 persen.

90 persen di antaranya terkonsentrasi di benua Asia dan Afrika. Sampai saat ini, kota-kota di Asia, Afrika dan Amerika Selatan masih memegang rekor sebagai kota terpadat di dunia. Peringkat pertama adalah ibu kota Bangladesh, yaitu, Dhaka. Jakarta sendiri berada di urutan sembilan dengan tingkat kepadatan sebesar 9.600 penduduk per kilometer persegi.

Lapangan pekerjaan lebih melimpah di perkotaan.

Default Image IDN

Tak bisa dipungkiri bahwa persoalan lapangan pekerjaan dan penghasilan menjadi faktor utama mengapa manusia memilih untuk tinggal berhimpitan di area perkotaan. Faktor ini menjadi daya tarik sekaligus daya dorong yang melatarbelakangi urbanisasi.

Apalagi dengan semakin meratanya pendidikan di mana lulusan universitas kian banyak, maka anak-anak muda yang merasa memiliki daya tawar baik akan lebih tertarik untuk mengadu nasib di kota-kota besar yang menjadi pusat pergerakan ekonomi.

Ada pro dan kontra terkait kota yang sangat padat penduduk.

Editorial Team

Tonton lebih seru di