Bendera Prancis. (Pexels.com/Atypeek Dgn)
Inggris diketahui pada bulan Juli telah menjajikan kepada Prancis dana 54 juta pound sterling (Rp1 triliun) untuk membantu menangani penyeberangan migran. Dana itu akan digunakan Prancis untuk menggandakan jumlah polisi yang berpatroli di pantainnya.
Melansir dari Sky News, menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin Prancis belum diberikan dana yang dijanjikan oleh pemerintah inggris. Darmanin mengatakan orang Inggris merupakan orang terhormat karena itu dia yakin dana belum diberikan akibat adanya penundaan akuntansi.
Darmanin juga mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis telah mengambil tindakan untuk menghentikan kedatangan ilegal, termasuk membongkar kamp transit dan menambah jumlah polisi. Komentar itu muncul pada hari Sabtu saat menteri itu melakukan kunjungan ke Calais untuk memeriksa penanganan penyeberangan migran.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel baru-baru ini menyampaikan akan menahan dana tersebut kecuali ada lebih banyak orang dihentikan untuk melintasi selat.
Menteri Bisnis Kwasi Kwarteng berusaha untuk mengecilkan perpecahan dengan mengatakan pemerintah telah berkerja sama dengan baik dengan Prancis.
Menurut Menteri Dalam Negeri Bayangan Nick Thomas-Symonds menahan dana kesepakatan untuk Prancis bukan upaya yang akan berhasil. Dia mengigatkan banyak nyawa yang dipertaruhkan dalam penyeberangan melalui Selat Inggris.