Ilustrasi layar ponsel yang menampilkan sertifikat vaksin. (Pexels.com/Olya Kobruseva)
Javid dalam wawancara dengan BBC, pada hari Minggu mengenai paspor vaksin menyampaikan dia sama sekali tidak menyukai gagasan itu yang harus menunjukkan keterangan medis untuk aktivitas sehari-hari. Batalnya kebijakan itu membuat Javid senang, tapi dia memberitahu rencana itu untuk sementara ini masih akan disimpan sebagai rencana cadangan.
Dalam penjelasan lebih lanjut menteri itu membantah pembatalan dilakukan karena pemerintah mendapat kritikan dari pendukungya. Dia menyampaikan izin kesehatan tidak diperlukan karena sudah memiliki tingkat vaksinasi yang tinggi, pengujian, dan penerapan pengawasan dan perawatan baru.
Pada wawancara itu, Javid juga mengatakan berencana menghapus tes PCR perjalanan, tidak lagi mengantisipasi pembatasan aktivitas, dan memberitahu pemerintah sedang menanti keputusan mengenai vaksinasi untuk anak-anak 12-15 tahun, Javid telah meminta sekolah dan pihak lannya untuk mempersiapkan hal yang diperlukan jika vaksinasi disarankan.
Skotlandia pada pekan lalu telah menyetujui paspor vaksin untuk orang di atas 18 tahun, yang mulai berlaku pada Oktober. Wales diperkirakan akan memutuskan paspor vaksin pada minggu depan. Irlandia Utara saat ini tidak ada rencana menerapkan keterangan kesehatan untuk aktivitas.
Inggris Raya pada hari Minggu mengonfirmasi 29.173 kasus baru virus corona dan melaporkan ada 56 kematian baru, dari orang yang positif dalam 28 hari sebelumnya. Johnson pada Selasa pekan ini akan menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah dalam menangani COVID-19 pada musim gugur dan dingin.