Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Brexit. (Pixabay.com/Tumisu)

Jakarta, IDN Times - Pembicaraan pemerintah Inggris Raya dengan Uni Eropa (UE) mengenai perdagangan pasca Brexit untuk Irlandia Utara masih belum menimbulkan kemajuan, keduannya masih berselisih, terutama mengenai peran Mahkamah Eropa (ECJ).

Pejabat Inggris Raya pada hari Sabtu (23/10/2021) mengambarkan pembicaraan baru Protokol Irlandia yang telah dimulai 10 hari lalu sebagai "konstruktif". Protokol Irlandia Utara diterapkan untuk membuat wilayah tersebut masih berada di dalam pasar tunggal UE, pasca Brexit, tapi juga menimbulkan
pembatasan barang dari seluruh Inggris Raya.

1. Mempertimbangkan penggunaan Pasal 16

Melansir dari BBC, seorang pejabat di pemerintah Inggris Raya yang meyebut pembicaraan saat ini konstruktif mengatakan pemerintah tetap menolak peran ECJ dalam menyelesaikan perselisihan perdagangan di Irlandia Utara. Pejabat itu menyerukan untuk segera mencapai kemajuan dalam negosiasi agar tidak terjebak dalam pembicaraan tanpa penyelesaian.

Pejabat itu mengatakan pemerintah saat ini sedang melihat momentum untuk mengetahui apakah kesenjangan dapat diselesaikan atau perlu mempertimbangkan penggunaan pasal 16 dalam protokol.

Pasal 16 merupakan bagian dari kesepakatan yang memungkinkan protokol untuk ditangguhkan sementara jika menyebabkan kesulitan serius atau mengarah pada pengalihan perdagangan. Pasal 16 dapat digunakan kedua pihak, bila salah satu pihak menggunakan Pasal 16, pihak lain dapat mengambil langkah-langkah kembali untuk menyeimbangkan kesepakatan.

Saat ini protokol dianggap tidak berjalan sesuai kesepakatan dengan mengacu pada laporan belum lama ini yang menunjukkan pasokan biskuit untuk Natal dicegah mencapai Irlandia Utara.

2. Ada laporan Inggris Raya siap menerima peran teknis ECJ

Editorial Team

Tonton lebih seru di