Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Humvee milik Pasukan Khusus Afghanistan terlihat hancur selama bentrokan hebat dengan Taliban selama misi penyelamatan seorang perwira polisi yang dikepung di sebuah pos pemeriksaan, di provinsi Kandahar, Afghanistan, Selasa (13/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui.

Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, angkat bicara mengenai situasi terkini di Kabul, Afghanistan. Johnson mewanti-wanti supaya tidak ada satupun negara yang mengakui kedaulatan Taliban, ketika mereka nanti mendeklarasikan negara Islam Afghanistan (Islamic Emirate of Afghanistan).

“Kami tidak ingin siapapun mengakui Taliban secara bilateral. Kami ingin semuanya bersatu dalam pemikiran yang sama, untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat berkembang biaknya terorisme,” kata Johnson pada Minggu (15/8/2021) dikutip dari The Guardian.

1. Inggris ingin semua negara Barat bekerja sama

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, saat mengumumkan kebijakan lockdown nasional ketiga pada 5 Januari 2020. (Facebook.com/Boris Johnson)

Johnson menyerukan supaya negara-negara Barat bekerja sama agar Afghanistan tidak kembali seperti era sebelum 2001. Demi mencapai tujuan itu, Inggris akan mengoptimalkan perannya sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan aliansi NATO.

“Sangat penting bagi Barat secara kolektif bekerja sama untuk mendapatkan pemerintahan baru, apakah itu Taliban atau siapapun, tidak ada yang ingin Afghanistan menjadi sarang terorisme,” ujar Johnson.

2. Pendekatan Inggris tetap mengedepankan HAM

Editorial Team

Tonton lebih seru di