ilustrasi Sky Sabre milik Inggris (youtube.com/The Sun)
Dalam informasi yang diperoleh Defense News, pada 2021 Inggris telah mengidentifikasi Rusia sebagai ancaman paling akut terhadap keamanannya. Kementrian Pertahanan Inggris telah meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan yang melampaui pedoman pendanaan 2 persen PDB, standar yang digunakan oleh anggota NATO.
Dalam pernyataan resmi pemerintah, Inggris menyatakan telah mengirim lebih dari dua kali lipat pertahanan untuk Ukraina. Persenjataan pertahanan dari Inggris untuk Ukraina, merujuk laman resmi, adalah lebih dari 4.000 senjata antitank termasuk Next-Generation Light Anti-Tank Weapons Systems (NLAW) dan rudal Javelin.
Lebih dari 10 ribu rudal pertahanan telah dikirim Inggris untuk Ukraina. Selain itu, London juga telah memasok rudal antiudara berkecepatan tinggi Starstreak untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari pemboman udara. Rudal ini dapat dengan efektif menghadang jet tempur atau helikopter serang yang terbang rendah.
Selain senjata, Inggris juga memberi bantuan perlengkapan tempur lain seperti 3.000 set pelindung tubuh, 2.000 helm militer, dan 4.000 sepatu militer ke Ukraina. Menurut Independent, ribuan pelindung telinga dan alas tidur juga telah dikirim.
Dengan kekhawatiran ancaman Rusia, Inggris juga mengirim persenjataan pertahanan ke Polandia, negara NATO yang berbatasan dengan Ukraina. Senjata yang dikirim adalah Sky Sabre. Ini adalah sistem pertahanan udara jarak jauh yang bisa mencegat benda seukuran bola tenis dan melaju dengan kecepatan suara.
Sky Sabre, sistem pertahanan udara jarak jauh, sedang dikerahkan ke Polandia bersama sekitar 100 personel militer Inggris untuk mengoperasikannya. Jarak radar jangkauan Sky Sabre sampai 120 kilometer. Jet tempur, drone atau bom yang diluncurkan, dapat dicegat oleh sistem tersebut.