Jakarta, IDN Times - Kementerian luar negeri China di Hong Kong mengecam Inggris atas laporannya yang menuding kebebasan di pusat keuangan tersebut berada di bawah tekanan besar. Kementerian menyebut laporan itu salah dan meminta Inggris untuk berhenti mencampuri urusan dalam negerinya.
Dalam laporan enam bulanan terbarunya mengenai Hong Kong, Inggris menyatakan bahwa pihak berwenang di kota itu telah menggunakan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing di luar kepentingan keamanan nasional yang sebenarnya.
“Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah orang di Inggris yang hidup dalam kemiskinan telah meningkat… tingkat kejahatan telah mencapai rekor tertinggi. Keyakinan apa yang dimiliki Inggris untuk mengkritik situasi demokrasi dan hak asasi manusia di Hong Kong?” kata kementerian, dikutip Reuters.
“Rencana untuk mengganggu Hong Kong pasti gagal.”
Adapun laporan Inggris pada Januari hingga Juni 2023 itu bertujuan untuk memantau komitmen China berdasarkan penyerahan tahun 1997 untuk memberikan otonomi kepada Hong Kong selama 50 tahun atau hingga 2047.