Hubungan Beijing dan London mengalami pasang surut dalam satu dekade terakhir. Inggris yang dulunya jadi pendukung terbesar China di Eropa seketika berubah haluan dengan mengkritisi rentetan kebijakannya.
Di bawah kepemimpinan eks Perdana Menteri Boris Johnson, Inggris mengkritisi China yang merusak demokrasi di Hong Kong dan Xinjiang. London juga melarang Huawei mengembangkan jaringan 5G di wilayahnya karena alasan keamanan.
Selain itu, Inggris juga dibuat naik pitam oleh Beijing karena enggan transparan soal asal-usul pandemik COVID-19.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, “era keemasan” hubungan negaranya dengan China telah berakhir. Meski demikian, London dikabarkan berkali-kali mengirim pejabat junior ke Beijing beberapa bulan terakhir.
Terlepas gonjang-ganjing itu, Inggris di bawah kepemimpinan Sunak berupaya mencari titik tengah. Di antaranya dengan menetralisir ancaman keamanan yang ditimbulkan Beijing, sembari mempertahankan atau meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti perdagangan, investasi dan perubahan iklim.