New York, IDN Times - Amerika Serikat (AS) merilis proposal perdamaian Gaza yang berisi 20 poin. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun menyambut usulan Presiden AS Donald Trump tersebut. Salinan proposal perdamaian ini dibagikan AS kepada sejumlah pemimpin negara Arab dan Muslim di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York pada 23 September 2025.
Dalam konferensi pers bersama Netanyahu di Washington DC pada Senin 29 September 2025, Trump sempat menyebut nama Presiden RI Prabowo Subianto sebagai sosok yang luar biasa.
“Presiden Indonesia, pemimpin yang luar biasa, Prabowo. Sangat luar biasa, yang dihormati semua orang. Berada di dalam satu ruangan dengan kami (saat itu),” ucap Trump, merujuk pada pertemuan 23 September 2025 di New York.
Adapun pemimpin negara yang hadir kala itu adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Yordania, Turki, Indonesia dan Pakistan.
Proposal perdamaian Gaza yang dirilis Gedung Putih ini seakan dianggap memberi angin segar kepada nasib Gaza yang telah porak-poranda karena diberondong Israel selama hampir dua tahun.
Dilansir dari Times of Israel, Selasa (30/9/2025), ada sejumlah poin penting dalam proposal perdamaian Gaza, salah satunya adalah ada visi untuk membangun kembali Gaza dan Israel tidak akan menduduki Gaza. Saat ini dilaporkan bahwa Hamas tengah mempelajari isi dari proposal AS tersebut.
Sementara Middle East Monitor melaporkan bahwa isi proposal perdamaian Gaza ini disusun oleh sejumlah pejabat AS yakni Steve Witkoff, Mike Pompeo, Robert O’Brien, serta Trump sendiri. Disebutkan pula ada andil dari Tony Blair, Jared Kushner dan sejumlah ahli dari Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Seperti apa isi proposal perdamaian Gaza usulan Trump tersebut?