Penampakan patung Robert Baden-Powell di Poole, Inggris, pada 10 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Matthew Childs
Sama seperti narasi bahwa Columbus menemukan benua Amerika, James Cook juga selalu disebut sebagai penemu Australia. Patung untuk menghormati penjelajah Inggris tersebut berdiri di Hyde Park, Sydney. Demonstran yang menuntut keadilan rasial pun ingin merobohkannya.
Ini lantaran puluhan ribu tahun sebelum Cook berlayar dan mendarat ke Australia, sudah ada Penduduk Asli yang bermukim di sana. Profesor Stan Grant, seorang jurnalis veteran yang juga merupakan petinggi Australian/Indigenous Belonging di Charles Sturt University, menulis kolom bagus di abc.net.au untuk mengilustrasikan kelirunya doktrin penemuan tersebut.
Sebagai keturunan Penduduk Asli, ia menolak doktrin bahwa orang kulit putih, yaitu Cook, menemukan Australia. "Apa yang kami lakukan selama berpuluh-puluh tahun itu, hanya menunggu orang kulit putih untuk menemukan kami?" tanyanya dengan sarkasme.
"Australia dibangun di atas tiga kisah besar: Penduduk Asli (First Nations), tradisi Inggris dan kekayaan cerita migrasi kita. Tapi itu dimulai dari kami. Kami bukannya tidak kasatmata."
"Kami punya suara, nyawa kami penting. Lagipula, kami yang menemukan negara ini," tulisnya.
Sama seperti Inggris, Prancis pun berperan besar dalam penjajahan. Benua Afrika jadi targetnya. Sekarang, demonstran menyuarakan keinginan untuk merobohkan patung Jean-Baptiste Colbert. Ia adalah tokoh krusial dalam perbudakan di koloni Prancis. Patungnya berada di kawasan ramai wisatawan di sekitar Sungai Seine, Paris.
Sementara, Presiden Emmanuel Macron menegaskan penolakan terhadap aksi perobohan patung atau monumen. Mengutip AFP, meski tidak setuju perbudakan dan kolonialisme, Macron mengatakan Prancis takkan menghapus jejak atau nama apa pun dari sejarahnya.