Dilansir dari BBC, setelah 25 tahun sejak apartheid dihapuskan yang menandai awal demokrasi di Afrika Selatan, para warga menuju tempat pemungutan suara diantara jutaan penduduk Afrika Selatan. Pada Pemilu kali ini akan diikuti oleh 48 partai yang dipilih secara nasional dan tingkat provinsi, serta tersebar di 28.757 tempat pemungutan suara di seluruh Afrika Selatan.
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, yang tak lain adalah anggota Partai ANC, menjanjikan para pemilih bahwa dia akan menindak korupsi yang terjadi di partainya ini, setelah bertahun-tahun lamanya skandal korupsi terkait dengan Presiden Afrika Selatan sebelumnya, Jacob Zuma. Akan tetapi, Partai ANC saat ini menghadapi sikap apatis yang meluas di kalangan para pemilih.
Seorang analis politik bernama Xolani Dube mengatakan Partai ANC berpotensi kehilangan banyak suara dan diprediksi bakal kalah pada Pemilu kali ini. Pada tahun 2016 lalu, Partai ANC mengalami penurunan drastis ketika digelar Pemilihan Lokal terakhir kali. Selama masa pimpinan Zuma, pihak oposisi melalui Partai Aliansi Demokratik dan Pejuang Kebebasan Ekonomi Malema (EFF), mampu memanfaatkan ketidakpuasan rakyat karena selalu menampilkan kasus-kasus korupsi di kalangan pemerintahan saat itu.
Akan tetapi, Jacob Zuma justru membantah tuduhan yang dilancarkan kepadanya selama bertahun-tahun.