Jakarta, IDN Times - Pada 31 Januari 2020 pukul 23:00 waktu setempat, Inggris resmi keluar dari Uni Eropa. UE merupakan kesatuan secara politis dan ekonomi yang terdiri dari 28 negara. Usai Inggris keluar, maka anggotanya tersisa 27 negara.
Dengan berada di dalam UE, bisa memberikan kemudahan bagi negara anggotanya antara lain kemudahan melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan, warga negara anggota UE bisa berpindah, bekerja dan tinggal di area di mana pun yang mereka pilih. Kini, semua kemudahan itu terancam lenyap.
Dalam sebuah pemungutan suara yang dilakukan oleh Pemerintah Inggris pada Juni 2016 lalu, sebanyak 17,4 juta orang memilih untuk keluar dari kelompok kesatuan negara tersebut. Hasil referendum menunjukkan 52 persen warga lebih Inggris keluar dari UE dibandingkan 48 persen yang tetap bertahan.
Namun, pada Jumat waktu setempat, Inggris akan memasuki babak baru. Karena periode transisi yang telah disepakati antara Pemerintah Inggris dengan UE sudah berakhir. Lalu, apa yang akan terjadi pada hari yang dinamakan oleh publik sebagai "Brexit" itu?