Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Kebahagiaan kota ditentukan oleh kualitas hidup, bukan kekayaan semata, meliputi tata kelola yang baik, lingkungan bersih, dan keseimbangan sosial-ekonomi.

  • Kopenhagen, Zurich, Singapura, Aarhus, dan Antwerpen menjadi contoh kota yang sukses menggabungkan kesejahteraan warga dengan keberlanjutan dan kenyamanan hidup.

  • Faktor kebersamaan, keamanan, dan akses publik yang inklusif menjadi kunci utama dalam menciptakan kehidupan kota yang bahagia dan harmonis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Para peneliti di Institute for the Quality of Life baru-baru ini merilis Indeks Kota Bahagia 2025, yang menilai 82 indikator kebahagiaan di enam kategori utama yaitu, warga negara, tata kelola, lingkungan, ekonomi, kesehatan, dan mobilitas. Indeks ini mengukur kebijakan yang berkontribusi terhadap kualitas hidup warga dan bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan di lapangan.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa tidak ada satu kota pun yang benar-benar dianggap “paling bahagia,” tetapi 31 kota berhasil masuk daftar “Kota Emas” berkat skor tinggi di berbagai kategori. Berdasarkan data dari Happy City Index 2025, berikut adalah lima kota dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di dunia.

1. Kopenhagen, Denmark

Ilustrasi kota Kopenhagen, Denmark. (unsplash.com/Nick Karvounis)

Denmark kerap menjadi langganan daftar negara paling bahagia di dunia, dan ibu kotanya, Kopenhagen, menempati posisi teratas di Indeks Kota Bahagia 2025. Dikutip dari BBC, kota ini unggul dalam kategori Lingkungan dan Ekonomi, berkat pengelolaan limbah yang efisien, ruang hijau luas, serta keseimbangan antara inovasi dan kesejahteraan sosial.

Seorang penduduk lokal bernama Mari-Anne Daura menyebut kota ini hidup dengan budaya yang aktif dan ramah warga. “Selalu ada kegiatan dan hal baru untuk dicoba. Itulah yang membuat saya tetap memilih tinggal di Kopenhagen,” ujarnya. Penduduk juga menyoroti sistem transportasi bersepeda yang aman dan efisien, menjadikan kota ini contoh nyata kehidupan berkelanjutan yang bahagia.

2. Zurich, Swiss

Ilustrasi kota Zurich, Swiss. (unsplash.com/Henrique Ferreira)

Menempati posisi kedua, Zurich dikenal karena keseimbangan hidup dan sistem tata kelola yang luar biasa. Kota terbesar di Swiss ini mendapatkan skor tinggi dalam kategori Tata Kelola dan Kewarganegaraan, dengan partisipasi warga yang aktif dan akses digital yang mempermudah layanan publik.

Raquel Matos Gonçalves, warga lokal, mengatakan, “Zurich adalah tempat sempurna untuk membesarkan keluarga. Aman, bersih, dan sangat teratur.” Dengan transportasi umum yang tepat waktu dan udara bersih, Zurich menawarkan kehidupan yang minim stres dan penuh kenyamanan.

3. Singapura

Ilustrasi kota singapura (pexels.com/Kin Pastor)

Sebagai satu-satunya kota di Asia dalam lima besar, Singapura unggul berkat sistem kesehatan dan kebijakan publik yang efisien. Dalam Indeks Kota Bahagia 2025, negara-kota ini menonjol dalam kategori Kesehatan dan Tata Kelola, dengan dukungan kuat terhadap perumahan umum (HDB) dan kebijakan sosial yang menekan biaya hidup.

Warga lokal, Hwee-Boon Yar, menjelaskan, “Skema perumahan yang baik membantu banyak warga memiliki rumah sekaligus aset keuangan.” Infrastruktur kota yang rapi, ruang hijau, serta keberagaman budaya menjadikan Singapura contoh nyata kota modern yang tetap manusiawi dan harmonis.

4. Aarhus, Denmark

potret kota Aarhus (instagram.com/schnils_on_the_road)

Kota terbesar kedua di Denmark ini sering dijuluki “kota besar terkecil di dunia” karena mampu memadukan fasilitas perkotaan dengan kehangatan komunitas kecil. Aarhus mencatat skor tinggi dalam kategori Lingkungan dan Kesehatan, dengan fokus pada keseimbangan hidup dan keberlanjutan.

Carla Niña Pornelos, warga setempat, mengatakan, “Kebahagiaan di sini datang dari hal-hal kecil, seperti bersepeda ke taman atau menikmati acara publik gratis.” Aarhus juga dikenal sebagai kota pelajar yang penuh energi, terutama saat musim semi dan panas tiba, ketika warganya berkumpul menikmati alam terbuka dan kebersamaan.

5. Antwerpen, Belgia

The Cathedral of Our Lady Antwerpen Belgia (istockphoto.com/benedek)

Antwerpen menutup daftar lima kota paling bahagia di dunia dengan skor tinggi dalam kategori Warga Negara, Pemerintahan, dan Lingkungan. Ukuran kota yang tidak terlalu besar, transportasi umum efisien, serta banyaknya ruang hijau membuat kehidupan di sini terasa tenang dan teratur.

Grace Carter, warga asal Inggris, mengatakan, “Saya tinggal di Antwerpen karena keseimbangannya. Di sini, orang-orang benar-benar menikmati hidup, bukan hanya bekerja.” Kota ini juga dikenal dengan kehidupan budaya yang kaya dan pasar mingguan yang menjadi tempat warga bersantai menikmati suasana santai khas Eropa.

Kelima kota ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak hanya bergantung pada kekayaan, tetapi pada kualitas hidup, lingkungan yang sehat, dan rasa kebersamaan warganya.

Editorial Team