Dilansir dari BBC, laporan yang dikeluarkan baru-baru ini oleh kantor yang mengawasi 18 agen intelijen Amerika Serikat secara meyakinkan menentukan bahwa itu tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.
Para ahli memperingatkan bahwa waktu hampir habis untuk mengumpulkan bukti permulaannya. Laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat mengatakan komunitas intelijen tetap terbagi atas kemungkinan besar asal COVID-19.
Menurut laporan tersebut, beberapa agen intelijen yang tidak disebutkan namanya mengira COVID-19 muncul dari paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi atau virus nenek moyang yang dekat.
Tetapi mereka hanya memiliki kepercayaan rendah dalam kesimpulan ini. Sebuah badan intelijen mengembangkan keyakinan moderat bahwa kasus manusia pertama kemungkinan disebabkan oleh peristiwa di laboratorium di Wuhan Institute of Virology, yang telah mempelajari virus corona pada kelelawar selama lebih dari satu dekade.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengeluarkan pernyataan setelah publikasi laporan dengan mengkritik Tiongkok karena tidak bekerja sama dalam penyelidikan.
Menurutnya, informasi penting tentang asal mula pandme ini ada di Tiongkok, namun sejak awal, pejabat pemerintah di Tiongkok telah bekerja untuk mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global mengaksesnya.
Ia menambahkan dunia layak mendapat jawaban serta ia tidak akan beristirahat sampai mendapatkan jawabannya.