Ilustrasi logo kelompok konspirasi QAnon sayap kanan AS. (Unsplash.com/Wesley Tingey)
Dasar rencana serangan Capitol yang dikabarkan sebagai ancaman terbaru dari kelompok sayap kanan Amerika Serikat adalah teori konspirasi yang dibuat oleh kelompok QAnon. Kelompok sayap kanan itu masih percaya bahwa Trump adalah yang memenangkan pemilu, dan bukan Biden.
Menurut teori tersebut, melansir dari laman CBS, mantan Presiden Donald Trump akan merebut kembali kekuasaan pada 4 Maret, tanggal yang menandai Hari Pelantikan Presiden AS sebelum tahun 1933. Tanggal pelantikan itu diubah menjadi 20 Januari sehingga setelah tahun 1933, pelantikan Presiden AS dilakukan pada bulan Januari.
Teori tersebut mengusulkan bahwa 4 Maret adalah tanggal pelantikan yang sebenarnya untuk mantan Presiden Donald Trump, yang mereka yakini menang dalam pemilihan November dan akan tetap menjabat untuk terus memerangi "globalis".
Timothy Blodgett, pelaksana tugas keamanan Kongres, menggambarkan informasi dari intelijen sebagai "mengkhawatirkan". Dia mengatakan kelompok milisi memiliki "minat (serangan) di Capitol untuk tanggal 4-6 Maret."