Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Portugal João Gomes Cravinho. (IDN Times/Sonya Michaella)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Portugal João Gomes Cravinho. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Portugal Joao Gomes Cravinho. Kunjungan Cravinho ini merupakan yang pertama ke Indonesia lebih dari satu dekade terakhir.

“Telah terjadi pertumbuhan yang luar biasa dalam investasti kami. Investasi Portugal di Indonesia tumbuh signifikan sebesar dua ribu persen dari tahun 2019 hingga 2022,” kata Retno, dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (24/7/2023).

Retno mengakui ini adalah rekor pertumbuhan tertinggi. Investasi pada energi terbarukan dan ekonomi biru juga dibahas sebagai sektor investasi prioritas.

1. Ada peningkatan impor minyak sawit Indonesia oleh Portugal

Ilustrasi perkebunan kelapa. (dok. Kementerian Koperasi dan UKM)

Soal minyak kelapa sawit, Retno menyampaikan ada peningkatan impor minyak kelapa sawit sebesar 77 persen dari Portugal pada 2019 hingga 2022.

“Kenaikan tersebut diakibatkan oleh insentif dari impor turunan minyak sawit seperti bahan baku biodesel,” tutur Retno lagi.

“Saya menghargai kepercayaan Portugal terhadap minyak sawit dari Indonesia dan sekaligus saya sampaikan soal kekhawatiran Indonesia terkait kebijakan diskriminatif Uni Eropa, EUDR,” lanjut dia.

2. Kerja sama energi antara Indonesia dan Portugal

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Portugal João Gomes Cravinho. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, Retno menambahkan komitmen dalam bidang energi terbarukan antara Indonesia dan Portugal juga memiliki satu tujuan.

“Kami menyambut baik proyek tenaga surya terapung EDP di Waduk Duriangkang, Kepulauan Batam. Proyek ini memiliki total nilai 2 miliar dolar AS dan dapat berfungsi sebagai katalisator untuk lebih banyak investasi Portugal ke Indonesia,” ungkap Retno.

3. Kontribusi ABK Indonesia di Portugal

bendera Portugal (pixabay.com/b1-foto)

Dalam isu maritim, Retno menyampaikan soal kontribusi Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia untuk Portugal. Saat ini, terdata ada sekitar 300 ABK Indonesia di negara tersebut.

“Kami membahas langkah-langkah untuk melindungi kepentingan mereka termasuk melalui sertifikasi dan peningkatan kapasitas. Kami juga mengeksplorasi kolaborasi dalam ekonomi biru, perikanan dan IUU Fishing,” tutup Retno.

Editorial Team