Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Middle East Eye

Baghdad, IDN TIMES - Pemerintah Irak melalui Kementerian Luar Negeri, pada hari Sabtu (03/11/2018) menyatakan bahwa mereka menolak intervensi urusan dalam negerinya oleh Pemerintah Amerika Serikat.

Penolakan ini muncul setelah status twitter yang dibuat Kedutaan Amerika Serikat di Irak menyatakan bahwa Iran harus menghormati kedaulatan Irak, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Kekecewaan Baghdad atas cuitan di Twitter

Kementerian Luar Negeri Irak sangat kecewa ketika AS masih mencoba ikut campur dalam urusan dalam negerinya, terutama masalah keamanan.

Dikutip dari Reuters, cuitan dari Keduataan AS di Baghdad yang dikirim pada hari Selasa (30/10/2018), menuai kontroversi karena mencoba untuk mempengaruhi kebijakan keamanan sehingga Irak meminta AS untuk segera menghapus cuitan tersebut.

Keterlibatan Iran yang mengirim dan memobilisasi pejuang Syi'ah nya untuk membantu keamanan di Irak untuk melawan ISIS selalu mendapat protes dari AS meskipun itu adalah permintaan langsung dari Pemerintah Irak.

2. Belum ada tindak lanjut dari Pemerintah AS

MSN

Permintaan dari Kementerian Luar Negeri Irak sampai saat ini belum dilaksanakan maupun ditanggapi oleh Pemerintah Amerika Serikat.

Kebijakan pemberian sanksi kepada Iran yang begitu kuat, membuat AS tidak memedulikan protes Irak karena cuitan kedutaannya di Irak.

Pemerintah Amerika Serikat melalui Kementerian Luar Negerinya setidaknya memberikan 12 syarat yang harus dipenuhi Iran agar dapat terhindar dari sanksi baru AS, salah satunya adalah Iran diminta untuk menghormati kedaulatan Irak dan mengizinkan pelucutan senjata, demobilisasi, dan de-intergrasi pejuang Syi'ahnya kedalam pasukan kemanan Irak.

3. Iran dan AS berlomba mendapatkan pengaruh di Irak

Kurdistan24

Dilansir dari VOA, Washington dan Teheran sudah lama berlomba meraih pengaruh penuh di Irak setelah kejatuhan Saddam Hussein karena invasi AS pada tahun 2003.

Pemerintahan Irak sekarang yang sangat tidak stabil ditambah dengan serangan teroris ISIS, membuat Iran dan AS mencari celah untuk terus mendapat pengaruh.

Salah satu bukti nyata dari keterlibatan eksternal dapat dilihat setelah pejabat pemerintahan Irak menyatakan pada hari Jumat (02/11/2018), bahwa Irak akan mendapat "pengabaian" dari Amerika Serikat walaupun menggunakan gas dan energi yang diimpor dari Iran.

Baik AS dan Iran akan mencoba untuk terlibat secara internal setiap saat sehingga nantinya mereka mendapatkan genggaman penuh di Irak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team