Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi protes kematian Mahsa Amini. (unsplash.com/Artin Bakhan)

Jakarta, IDN Times - Iran pada Senin (31/10/2022) mengumumkan rencana untuk melangsungkan pengadilan publik di Teheran kepada ribuan demonstran yang didakwa atas kerusuhan. Sementara itu, ribuan lainnya akan diadili di luar Teheran sebagai langkah untuk meredam gelombang protes.

Mereka didakwa atas tindakan subversif, seperti menyerang penjaga keamanan dan membakar properti umum. Beberapa pengunjuk rasa juga dituduh terafiliasi dengan pihak asing untuk menggulingkan rezim yang berkuasa.

"Mereka yang berniat untuk menghadapi dan menumbangkan rezim dengan orang asing akan diadili sesuai dengan standar hukum," kata kepala kehakiman Iran, Gholam-Hossein Mohseni Ejei.

Ejei mengklaim, jaksa akan berusaha bertindak adil, dengan memisahkan antara demonstran yang hanya meluapkan kemarahan dan yang bertujuan untuk melengserkan pemerintahan, dilansir dari The Guardian.

1. Kredibilitas pengadilan diragukan

Walaupun diselenggarakan secara publik, pengadilan ini belum tentu dilakukan secara adil. Karena otoritas peradilan Iran biasanya akan menolak hak terdakwa untuk memilih pengacara sendiri dan membatasi informasi kasus dari mereka.

Misalnya, Mohammad Ghobadlo, seorang pengunjuk rasa yang dijatuhi hukuman mati hanya dengan satu kali proses persidangan. Ghobadlo dihukum karena terlibat aksi protes antipemerintah.

Dalam sebuah video yang diunggah di internet, seorang perempuan yang mengaku sebagai ibu Ghobadlo mengatakan, anaknya dilarang memiliki pengacara sehingga pengcaranya tidak bisa memasuki ruang sidang.

“Mereka menginterogasinya tanpa memiliki akses ke pengacara, dan menjatuhkan hukuman mati setelah hanya satu kali sidang. Apakah ini keadilan Islam? Di pengadilan mana mereka menghukum mati orang setelah hanya satu kali sidang? Mereka akan segera mengeksekusinya. Saya meminta orang untuk membantu," kata perempuan tersebut.

Sementara itu, pengadilan mengatakan, belum ada hukuman yang dijatuhkan kepada Mohammad Ghobadlou yang dituduh menabrakkan mobil ke petugas polisi, dilansir Reuters.

2. Rapper Iran ditahan atas tuduhan provokasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di