Jakarta, IDN Times - Dalam peringatan Hari Tentara Nasional pada Senin (18/4/22), Presiden Iran Ibrahim Raisi memperingatkan Israel akan jadi target serangan jika melakukan langkah terkecil apa pun kepada negaranya. Peringatan ini datang ketika pembicaraan Iran tentang nuklir di Wina terhenti.
Israel menentang kesepakatan itu dan mengatakan bahwa kesepakatan tidak cukup untuk mengekang program nuklir Teheran. Iran telah menegaskan bahwa pengembangan nuklirnya adalah untuk tujuan damai.
Kesepakatan nuklir Iran dalam Joint Comprehensive Plan of Action (JCPoA) rusak empat tahun lalu ketika Donald Trump keluar dan menjatuhkan sanksi berat terhadap Iran. Karena langkah tersebut, Teheran memperluan kerja nuklirnya yang telah membuat negara lain khawatir.