Jakarta, IDN Times - Iran membantah keras tuduhan keterlibatan dalam rencana pembunuhan Donald Trump. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi menyampaikan bantahan pada Sabtu (10/11/2024). Pernyataan ini muncul sehari setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengumumkan tuduhan plot pembunuhan yang diperintahkan Garda Revolusi Iran (IRGC).
"Kini sebuah skenario baru dibuat-buat. Oleh karena pembunuh hanya khayalan, penulis didatangkan untuk membuat naskah komedi murahan," tulis Araqchi dalam unggahan di platform X, dikutip dari Reuters.
Tuduhan AS menyebut Farhad Shakeri (51), warga negara Afghanistan yang tinggal di Iran, ditugaskan untuk membunuh Trump. Presiden terpilih AS itu baru saja memenangkan pemilihan pada Selasa lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei menyebut tuduhan tersebut sebagai konspirasi yang dibuat Israel untuk memperumit hubungan AS-Iran.