Seperti diberitakan oleh laman berita Reuters, bahwa pada Sabtu (1/12) lalu, militer Iran meluncurkan kapal perang buatan dalam negeri yang diklaim memiliki teknologi siluman yakni bisa menghindar dari deteksi radar.
Klaim peluncuran itu mengakibatkan hubungan antara Teheran dengan Washington semakin tegang. Sebelumnya Iran menyatakan akan tetap melanjutkan program nuklir mereka meski dibayangi oleh sanksi dari Amerika Serikat.
Masih mengutip dari laman Reuters, peluncuran kapal perang yang disiarkan oleh televisi pemerintah tersebut diungkapkan bahwa kapal itu mampu berlayar selama 5 bulan tanpa perlu melakukan pemuatan ulang kebutuhan. Kapal yang diberi nama Sahand itu bergabung dengan pangkalan militer Bandar Abbas yang berada di teluk Persia.
"Kapal perang ini merupakan hasil dari pengembangan dan kreativitas desain yang didasarkan pada pengetahuan teknisi lokal milik Militer Iran...dan (kapal ini) dibangun dengan menggunakan kemampuan (teknologi) siluman," demikian pernyataan Laksamana Muda Alizera Sheikhi kepada kantor berita pemerintah IRNA seperti dikutip dari laman berita Reuters.
Sebagai kapal perang, Sahand juga dilengkapi dengan geladak peluncruan helikopter, peluncur torpedo, sistem persenjataan anti pesawat tempur juga senjata anti kapal, sistem rudal balistik jangkauan permukaan maupun udara demikian menurut laporan televisi lokal yang dikutip dari laman berita Reuters.
Menurut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Teheran akan terus mempromosikan kemampuan pertahanan negaranya meskipun mereka tidak ingin mencari konfrontasi dengan negara-negara lainnya.