Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran (twitter.com/Jamalia)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Hossein Amirabdollahian, mengatakan pada Rabu (6/7/2022), pihaknya menginginkan kesepakatan nuklir yang kuat dan langgeng dengan negara kekuatan dunia. Keinginan itu dungkapkan usai pembicaraan dengan sekutu Amerika Serikat (AS) yakni Qatar mengenai upaya untuk menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.

Menlu Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, mengunjungi Teheran seminggu setelah pembicaraan tidak langsung AS dan Iran yang dimediasi Uni Eropa di Doha gagal memecahkan kebuntuan yang menghalangi upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir.

"Kami bertekad untuk mencari kesepakatan yang baik, kuat dan langgeng, dan terlepas dari klaim Amerika ... kami belum mengajukan tuntutan apa pun di luar kesepakatan nuklir," kata Amirabdollahian pada konferensi pers bersama dengan Sheikh Mohammed di Teheran, dilansir Reuters.

1. Iran bantah tuduhan AS yang menyalahkan atas gagalnya kesepakatan nuklir

Hossein Amirabdollahian, Menteri Luar Negeri Iran (twitter.com/Abdalqader fayez عبدالقادر فاي))

Dilansir Al Jazeera, pada kesempatan itu pula, Amirabdollahian juga berusaha untuk melawan narasi AS bahwa Iran harus disalahkan atas kegagalan pembicaraan nuklir.

“Meskipun beberapa klaim media oleh pihak Amerika, kami tidak memiliki klaim yang melampaui JCPOA,” katanya, merujuk pada Rencana Aksi Komprehensif Gabungan, nama resmi dari kesepakatan nuklir tersebut.

Amirabdollahian menegaskan bahwa poin utama selama pembicaraan di Qatar adalah permintaan Iran untuk jaminan efektif oleh AS pada apa pun yang dapat berdampak (negatif) atas manfaat ekonomi Iran yang dijanjikan di bawah kesepakatan asli.

Sementara itu, Al Thani menegaskan kembali dukungan Qatar untuk pemulihan kesepakatan nuklir, dan juga untuk pembicaraan regional antara Iran dan negara-negara di kawasan itu.

2. AS menyebut Iran terlalu banyak menuntut

Editorial Team

Tonton lebih seru di