Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Israel di Tepi Barat. (wikimedia/IDF Spokesperson's Unit)

Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi paksa terhadap warga kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat pada Rabu (12/2/2025). Militer Israel menyerbu lingkungan al-Ayada sambil menembakkan peluru tajam dan bom suara, memaksa ribuan warga meninggalkan tempat tinggal mereka.

Perintah evakuasi disampaikan melalui pengeras suara masjid di lingkungan sekitar. Serangan ini merupakan bagian dari operasi "Iron Wall" yang telah berlangsung selama tiga minggu dan memaksa setidaknya 40 ribu warga Palestina mengungsi.

1. Situasi mencekam di kamp pengungsian

Pasukan Israel membawa tambahan kendaraan militer dan buldoser berat ke kamp Nur Shams. Mereka menghancurkan rumah-rumah warga di lingkungan Al-Manshiya sambil melakukan pengepungan ketat terhadap kamp tersebut.

"Pasukan pendudukan menembaki segala sesuatu yang bergerak di dalam kamp. Banyak keluarga masih terjebak di rumah mereka, menghadapi bahaya yang mengancam, sementara layanan penting seperti air dan listrik telah diputus," ujar Ketua Komite Populer untuk Layanan di kamp Nur Shams, Nihad Al-Shawish, dilansir Wafa.  

Militer Israel menghalangi Tim Bulan Sabit Merah Palestina yang berusaha mengevakuasi warga lansia dan anak-anak. Mereka bahkan menabrak kendaraan tim organisasi tersebut.

Warga kamp menghadapi kekurangan parah makanan, air minum, obat-obatan, dan susu formula bayi. Tentara Israel menggeledah rumah-rumah warga, mengobrak-abrik isinya, dan memaksa penghuni keluar tanpa membawa kebutuhan dasar mereka.

2. Dampak operasi Iron Wall di Tepi Barat

Editorial Team

EditorLeo Manik

Tonton lebih seru di