Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tank-tank tempur Israel bersiaga di Kibbutz Beeri di Israel selatan, pada 14 Oktober 2023. (REUTERS/VIOLETA SANTOS MOURA)

Jakarta, IDN Times – Pasukan Israel atau IDF dikabarkan tidak memiliki rencana terhadap skenario terburuk menghadapi invasi balasan dari pejuang Hamas. Hal itu diungkapkan dalam laporan New York Times, Sabtu (30/12/2023).

“Tidak ada rencana pertahanan untuk serangan mendadak seperti yang kita lihat pada 7 Oktober,” kata Amir Avivi, brigadir jenderal cadangan dan mantan wakil komandan Divisi Gaza.

Hal ini menunjukkan kelengahan pasukan Israel dalam menghadapi Hamas di masa yang akan datang. Avivi menambahkan, meskipun rencana semacam itu ada, akan tetapi tidak akan ada yang menerapkannya di lapangan untuk saat ini.

1. IDF meremehkan Hamas

Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Pihak IDF memandang rencana untuk tahapan tersebut memang belum dipersiapkan. Saat ini, pihaknya mengatakan masih fokus menangani serangan terhadap Hamas di Gaza.

“IDF saat ini fokus pada menghilangkan ancaman dari organisasi teroris Hamas. Pertanyaan semacam ini akan dibahas pada tahap selanjutnya,” ungkap pernyataan IDF kepada New York Times.

IDF juga meragukan bahwa Hamas akan mampu melakukan invasi balasan ke Israel di tengah situasi yang sulit seperti saat ini. Skenario paling buruk versi mereka adalah bahwa Hamas hanya akan mampu menerobos pagar pembatas di beberapa titik.

Kelengahan Israel juga bisa dilihat dari mulai enggannya IDF untuk melacak radio komunikasi Hamas belakangan ini. Menurut mereka, hal itu sia-sia dan hanya menghabiskan waktu saja.

“Tentara tidak mempersiapkan diri untuk hal-hal yang dianggap mustahil,” ungkap Yaakov Amidror, pensiunan jenderal Israel dan mantan penasihat keamanan nasional Israel.

2. Kekuatan Hamas terus meningkat

Editorial Team

Tonton lebih seru di