Israel: Perang di Gaza Diprediksi Bakal Berlangsung Dua Tahun Lagi

Jakarta, IDN Times – Menteri Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme Israel, Amichai Chikli, mengatakan perang di Gaza bakal berlangsung paling tidak selama dua tahun lagi. Hal ini disampaikan dalam konferensi tahunan Jerusalem Post di New York, Minggu (2/6/2024).
Dalam acara tersebut, ia berbicara terkait tantangan Israel dalam operasi militernya. Chikli mengatakan bahwa menghadapi Hamas perlu upaya yang lebih besar.
“Personel militer, ‘teroris’, banyak pemimpinnya, itu tidak cukup, tapi menurut saya situasi mereka tidak baik. Ketika Anda memeriksa juga kemampuan mereka untuk menembakkan rudal ke Sderot atau Ashkelon atau tempat lain, jumlahnya semakin menurun,” kata Chikli, dilansir Jerusalem Post.
Karena itu, kata dia, proyeksi dua tahun lagi untuk mengurangi konflik dan mencapai tingkat keamanan yang diinginkan itu masuk akal.
1. Serangan Israel di Gaza ciptakan krisis kemanusiaan
Dilansir Anadolu, lebih dari 36.400 warga Gaza tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 82.600 lainnya mengalami luka-luka.
Sebagian besar wilayah Gaza kini berubah menjadi reruntuhan akibat serangan yang tak kunjung berhenti. Wilayah itu juga terkena blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan Israel yang sangat melumpuhkan.
Di Gaza Utara, Israel memutuskan untuk menarik seluruh pasukannya, terutama di wilayah Jabalia. Saat itu pula, warga yang berada di pengungsian memutuskan kembali ke kampung halaman mereka itu. Namun apa yang mereka temui kini berubah menjadi tumpukan beton yang hampir rata dengan tanah.
“Mereka pasti menggunakan berbagai jenis bom. Saya belum pernah melihat kehancuran seperti ini di wilayah lain di Gaza,” kata seorang warga, Rabaa, kepada Middle East Eye.
Selama hampir tiga minggu, bom-bom berjatuhan tanpa henti di daerah padat penduduk itu. Tank dan pasukan maju ke darat dan mengepung daerah tersebut.