Israel Persiapkan Antisipasi Kerusuhan Jelang Pawai oleh Yahudi
Tel Aviv, IDN Times - Menjelang pawai ultranasionalis Yahudi, Israel sedang mempersiapkan antisipasi terjadi kerusuhan melalui Yerusalem Timur yang dapat memicu protes dari Palestina. Membatalkan pawai tersebut artinya pemerintah Israel mendapatkan kecaman keras. Bagaimana awal ceritanya?
1. Pawai tersebut merupakan ujian awal bagi pemerintahan Israel yang baru
Dilansir dari The Guardian, Israel sedang mempersiapkan kemungkinan kerusuhan menjelang pawai yang direncanakan oleh ultranasionalis Yahudi melalui Yerusalem Timur yang dapat memicu protes besar-besaran oleh Palestina serta bentrokan dengan polisi hanya beberapa minggu setelah Perang Gaza selama 11 hari. Pawai tersebut merupakan ujian awal bagi pemerintahan baru Israel yang rapuh, yang dilantik pada hari Minggu, 13 Juni 2021, lalu serta mencakup partai-partai dari seluruh spektrum politik, termasuk partai kecil Arab. Membatalkan pawai akan membuat Perdana Menteri Israel yang baru dilantik, Naftali Bennett, dan anggota koalisi sayap kanan lainnya mendapatkan kecaman keras dari mereka yang akan melihatnya sebagai penyerahan kepada penguasa militan Hamas di Jalur Gaza.
Kelompok Hamas meminta warga Palestina untuk menentang pawai tersebut. Polisi menyetujui rute yang akan melewati Gerbang Damaskus di Kota Tua Yerusalem, di mana para demonstran Palestina bentrok dengan polisi atas pembatasan pertemuan publik selama bulan suci Ramadhan pada bulan April 2021 dan Mei 2021 lalu. Kerusuhan akhirnya menyebar ke kompleks Masjid Al-Aqsa, sebuah situs suci flashpoint suci bagi orang Yahudi dan Muslim, serta digabung dengan protes atas ancaman penggusuran puluhan keluarga Palestina oleh pemukim Yahudi. Mansour Abbas, yang partai kecilnya adalah faksi Arab pertama yang bergabung dengan koalisi pemerintahan, mengatakan bahwa dia menentang adanya provokasi serta menambahkan bahwa siapapun yang telah menyaksikan dan mengikuti parade ini tahu apa tujuannya.