Israel Tegaskan Serangan Terhadap Hizbullah Akan Terus Dilakukan

Jakarta, IDN Times – Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant, mengatakan serangan terhadap faksi Hizbullah Lebanon akan terus dilakukan meskipun gencatan senjata di Jalur Gaza telah disepakati. Pernyataan Gallant muncul saat mengunjungi markas komando militer Israel di Galilea dekat berbatasan Lebanon, Minggu (25/2/2024).
“Jika ada yang berpikir bahwa ketika kita mencapai kesepakatan untuk melepaskan sandera di Jalur Gaza dan penembakan dihentikan sementara, maka hal itu akan meringankan apa yang terjadi di sini, maka dia salah,” ungkap Gallant dilansir Anadolu.
Ia menambahkan, serangan intensif direncanakan terus dilakukan terhadap Hizbullah, sampai tujuan Israel mengamankan wilayahnya dapat tercapai.
“Tujuannya sederhana, yakni untuk mendorong Hizbullah kembali ke posisi seharusnya, baik melalui kesepakatan atau dengan kekerasan,” katanya.
1. Hizbullah janji patuhi gencatan senjata
Serangan Hizbullah terhadap Israel dimulai tak lama setelah Hamas meluncurkan ribuan roket ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Segera, ribuan penduduk di kedua negara yang berbatasan itu mengungsi secara besar-besaran.
Pada Minggu, pejabat Hizbullah mengatakan ada lima pasukan Hizbullah yang tewas usai serangan udara Israel di perbatasan Lebanon dan Suriah. Serangan berulang semacam ini memperlihatkan tensi yang semakin memburuk di antara keduanya.
Dilansir ABC News, pada awal bulan ini, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan pihaknya akan mematuhi gencatan senjata di Lebanon Selatan jika hal serupa juga terjadi di Gaza. Namun, apabila serangan terus berlanjut, maka Hizbullah juga akan mengintensifkan serangannya.