Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekjen PBB Antonio Guterres (un.org)
Sekjen PBB Antonio Guterres (un.org)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menuding PBB kini sangat tidak bermoral dan sangat bias karena membela Hamas dan meminta Israel menyetop serangan ke Gaza.

Hal ini terkait dengan keputusan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaktifkan Pasal 99 dari Piagam PBB yang menyebutkan soal adanya sinyal bahaya untuk keamanan dunia. Pasal ini jarang digunakan oleh PBB kecuali dunia benar-benar dalam kondisi bahaya.

“Ini adalah bukti dari tidak bermoralnya Sekjen dan biasnya PBB terhadap Israel dengan memilih terus membela Hamas. Sekjen PBB harus segera mengundurkan diri,” kata Erdan, dikutip dari CNN, Kamis (7/12/2023).

1. Sekjen PBB diminta mundur oleh Israel

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen juga menyerukan hal yang sama yakni meminta Guterres segera mengundurkan diri terkait penetapan Pasal Piagam PBB soal peringatan kondisi Jalur Gaza tersebut.

“Keputusan Guterres untuk menerapkan klausul tersebut adalah sebuah dukungan terhadap pembunuhan lansia, penculikan bayi, dan pemerkosaan terhadap perempuan Israel,” ungkap Cohen.

2. Sekjen PBB aktifkan Pasal 99 dari Piagam PBB soal kondisi Gaza

Guterres resmi menetapkan serangan Israel ke Gaza sebagai ancaman terhadap keamanan global. Guterres juga mengaktifkan Pasal 99 dari Piagam PBB yang menyebutkan soal adanya sinyal bahaya untuk keamanan dunia.

Pasal 99 dari Bab XV Piagam PBB sangat jarang digunakan. Pasal ini ‘diaktifkan’ ketika kondisi dunia memang benar-benar tidak baik-baik saja secara keseluruhan.

Pengaktifan pasal ini bisa menjadi langkah diplomatik PBB untuk menghentikan perang. Bahkan ketika Rusia menginvasi Ukraina, PBB pun tidak mengaktifkan pasal ini.

“Sata menulis surat ini berdasarkan Pasal 99 Piagam PBB yang meminta perhatian Dewan Keamanan mengenai suatu masalah, yang menurut saya, dapat memperburuk kondisi dunia dan keamanan internasional,” tulis Guterres.

3. Penderitaan warga Palestina sangat mengerikan

Seorang bocah Palestina menarik gerobak yang membawa saudaranya dan barang-barang mereka saat mereka melarikan diri dari rumah mereka selama serangan udara dan artileri Israel, dekat lokasi bangunan menara yang hancur dalam serangan sebelumnya di Kota Gaza, Jumat (14/5/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem.

Dalam surat tersebut, Guterres juga menyebutkan bahwa warga Palestina kini sangat menderita, ketika diminta untuk meninggalkan tanahnya sendiri.

“Penderitaan mereka sangat mengerikan. Kehancuran fisik dan trauma kolektif di seluruh pendudukan Palestina dan Israel,” ucap Guterres lagi.

“Lebih dari 15 ribu orang dilaporkan tewas, dan lebih dari 40 persen di antaranya adalah anak-anak. Ribuan lainnya terluka, lebih dari separuh rumah telah hancur dan sekitar 80 persen dari 2,2 juta penduduk telah mengungsi ke wilayah yang tidak memadai,” lanjut dia.

Editorial Team