Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi Palestina vs Israel (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Israel menuduh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkolusi dengan Hamas karena mengabaikan bukti Israel tentang rumah sakit di Jalur Gaza, yang digunakan sebagai markas kelompok perlawanan Palestina.

Pewakilan Tetap Israel untuk PBB di Genewa, Meirav Eilon Shahar, mengatakan pada pertemuan Dewan Eksekutif WHO bahwa tidak akan ada kesehatan di wilayah Palestina jika Hamas berbasis di rumah sakit dan menggunakan perisai manusia.

“Setiap rumah sakit yang digeledah oleh IDF (Pasukan Pertahanan Israel) di Gaza, mereka menemukan bukti penggunaan militer oleh Hamas. Ini adalah fakta yang tidak dapat disangkal dan WHO berulang kali memilih untuk mengabaikannya. Ini bukanlah ketidakmampuan, itu adalah kolusi,” kata Shahar pada Kamis (25/1/2024), dikutip dari AFP.

1.WHO dianggap tutup mata dengan laporan Israel

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Kemudian, Shahar menuduh badan kesehatan PBB tersebut mengetahui para sandera ditahan di rumah sakit dan Hamas beroperasi di dalamnya.

“Bahkan ketika diberikan bukti nyata tentang apa yang terjadi di bawah tanah dan di atas tanah, WHO memilih untuk menutup mata, membahayakan orang-orang yang seharusnya mereka lindungi,” ujar dia.

2. WHO tidak memiliki kapasitas untuk investigasi di Gaza

IDN Times/Aditya Pratama

Militer Israel kerap menuduh Hamas memiliki terowongan di bawah rumah sakit dan menggunakan fasilitas medis sebagai pusat komando. Di sisi lain, Hamas selalu membantah klaim tersebut.

Richard Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah pendudukan Palestina, mengatakan bahwa organisasinya belum bisa melakukan verifikasi lapangan atas klaim Israel.

“Kami, dalam misi kami, belum melihat hal seperti ini di lapangan. WHO tidak dalam posisi untuk menegaskan bagaimana hal ini dapat terjadi. Peran WHO adalah memantau, menganalisis, dan melaporkan. Kami bukan organisasi investigasi,” kata Peeperkorn pada 21 Desember 2023, dilansir The Straits Times.

3. Puluhan ribu nyawa warga Palestina tewas

ilustrasi konflik (pixabay.com/Hosny_salah)

Perang meletus ketika Hamas dan pejuang Palestina lainnya melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.140 orang, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Hamas juga menyandera 250 orang. Israel mengatakan sekitar 132 orang masih berada di Gaza. Jumlah itu termasuk sedikitnya 28 jenazah sandera yang tewas.

Israel, sebagai tanggapannya, berjanji untuk menghancurkan Hamas dan melancarkan serangan militer tanpa henti. Menurut Kementerian Kesehatan wilayah Palestina, aksi militer Israel telah menewaskan sedikitnya 25.700 orang, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAndi IR