Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Meg Jerrard)

Jakarta, IDN Times - Hampir lima tahun hubungan Turki dan Israel telah memburuk. Kedua negara itu menarik duta besarnya masing-masing karena masalah Palestina. Pada Rabu (17/8/2022), keduanya sepakat untuk memulihkan hubungan.

Perdana Menteri (PM) Israel, Yair Lapid, mengatakan bahwa pemulihan hubungan itu akan mengembalikan kontribusi kedua negara memperdalam hubungan di berbagai sektor. Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, juga mengonfirmasi bahwa langkah tersebut adalah upaya normalisasi hubungan.

1. Upaya memperdalam hubungan antara kedua bangsa

PM Lapid telah mengunjungi ibu kota Ankara dan melakukan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Usai pembicaraan, Lapid menuturkan bahwa kedua negara siap memulihkan kembali hubungan diplomatik secara penuh.

"Peningkatan hubungan akan berkontribusi untuk memperdalam hubungan antara kedua bangsa, memperluas hubungan ekonomi, perdagangan, dan budaya, dan memperkuat stabilitas regional," kata pernyataan kantor PM Lapid dikutip dari Al Jazeera.

Hubungan Turki dan Israel telah merenggang selama bertahun-tahun. Kunjungan Presiden Israel, Isaac Herzog, pada Maret dan diikuti oleh kunjungan kedua Menteri Luar Negeri telah membantu memperbaiki kerenggangan tersebut.

2. Penunjukan duta besar sebagai langkah lanjutan normalisasi hubungan

Editorial Team

Tonton lebih seru di