Bangkok, IDN Times – Dalam beberapa bulan terakhir, Thailand diguncang demonstrasi besar dan secara kontinyu terus dilakukan. Demonstrasi yang dipelopori oleh anak-anak muda dan mahasiswa pro demokrasi tersebut menuntut reformasi konstitusi, menuntut Perdana Menteri Prayuth Chan ocha mundur dan menuntut pembatasan bagi monarki keluarga kerajaan.
Aksi demonstrasi menuntut reformasi ini telah menarik banyak anak-anak muda untuk ikut bergabung. Bahkan, banyak diantaranya adalah siswa-siswa sekolah menengah. Siswa-siswa itu ikut bergabung dalam barisan demonstran pro demokrasi, meski beberapa diantaraya mulai dituntut oleh pemerintah karena dianggap “siswa nakal”.
Dalam salah satu aksi demonstrasi, seorang perempuan muda yang berdandan seperti siswi sekolah menengah, mulut ditutup lakban, segera menarik perhatian karena plakat tulisan yang ia bawa. Melansir dari laman The Thaiger, plakat itu tertulis “Seorang guru melakukan pelecehan seksual terhadap saya. Sekolah tidak aman” (30/11).