Jakarta, IDN Times- Mesir mengatakan bahwa penyeberangan Rafah, yang menjadi jalur keluar satu-satunya yang tersisa di Gaza, nyaris tidak bisa digunakan karena serangan udara Israel yang dilakukan tanpa henti.
Akibatnya, ratusan ton bantuan kemanusiaan yang seharusnya disalurkan ke Gaza tertahan di Mesir. Israel disebut tidak bisa diajak bekerja sama untuk pendistribusian bantuan kemanusiaan ini.
“Ada kebutuhan mendesak untuk meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, pada Senin (16/10/2023).
“Sampai saat ini pemerintah Israel belum mengambil sikap untuk membuka penyeberangan Rafah dari sisi Gaza, untuk memungkinkan masuknya bantuan dan keluarnya warga negara ketiga,” tambahnya.