Wakil Presiden AS Mike Pence memberikan keterangan media soal COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 10 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst
Pence pun langsung jadi trending topic di Amerika Serikat karena keputusannya itu. Mayoritas mengkritiknya bersikap ceroboh. Beberapa juga memprotes Mayo Clinic yang membiarkan peraturan memakai masker dilanggar hanya karena Pence adalah seorang Wakil Presiden.
"Tidak masalah Pence dites secara rutin dan bahwa dia negatif COVID-19. Ini adalah kebijakan Mayo Clinic untuk memakai masker di dalam. Hormati kebijakan itu. Saya juga kecewa bahwa Mayo Clinic mengizinkan Pence berkeliaran tanpa masker," cuit seorang netizen.
Posisi Pence sebagai ketua gugus tugas COVID-19 Amerika Serikat sendiri sempat dianggap tidak tepat. Ini karena catatan Pence dalam bidang kesehatan publik dinilai buruk. Mengutip The Guardian, saat masih menjadi Wali Kota Indiana pada 2015, Pence memangkas anggaran kesehatan. Ini membuat Indiana mengalami wabah HIV terburuk dalam sejarah.
Pada 2001, Pence menulis opini di situs resminya bahwa merokok tidak membunuh. "Meski ada histeria dari kelas politik dan media, merokok tidak membunuh. Faktanya, dua dari tiga perokok tidak mati dari penyakit berhubungan dengan merokok dan sembilan dari 10 perokok tidak mengidap kanker paru-paru," tulisnya.