Jika ditelisik lebih dalam, keputusan Kondo untuk menikah dengan sebuah hologram bukan hal yang tiba-tiba. Ia menceritakan bagaimana traumanya di masa lalu mempengaruhi ketetapan hatinya hingga saat ini. Sejak remaja, Kondo adalah seorang penggila berat anime atau biasa disebut otaku. Ini menghalanginya berkenalan dengan para perempuan.
"Perempuan-perempuan itu akan bilang 'Enyah kamu, otaku mengerikan!'" ujarnya, mengingat pengalamannya dulu. Di Jepang, otaku masih kerap diasosiasikan dengan konotasi negatif. Rupanya, hingga masuk usia kerja persepsi yang sama masih menempel. Perempuan masih suka merundungnya hingga dia frustrasi dan berjanji takkan pernah menikah.
Setelah itu, ia mengaku baru sadar bahwa ia jatuh cinta pada Miku selama lebih dari satu dekade. Akhirnya, Kondo memilih menikahi hologram Miku. Alasannya? Karakter dua dimensi tidak akan selingkuh, bertambah usia atau mati, kata Kondo. Walau ia mengaku punya teman perempuan "3D", tapi itu tak mengubah pendiriannya.