Pada pertemuan tersebut, kedua pemimpin sepakat bekerja sama melanjutkan transisi ke pemerintahan sipil di Sudan. Jepang juga mengonfirmasi bahwa pihaknya akan berusaha untuk berkontribusi dalam mengendalikan situasi dan siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi.
Di sisi lain, El-Sisi menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin dan permanen, antara pihak militer Sudan dan paramiliternya. Dia juga mengimbau agar kekuatan luar tidak ikut campur dalam krisis yang terjadi di Sudan, dilansir Kyodo News.
Perihal diskusi bilateral, keduanya membahas masalah ketahanan pangan. Ini mengingat bahwa Mesir sangat bergantung pada gandum dari Rusia dan Ukraina, namun imbas dari perang yang dilancarkan oleh Moskow sejak Februari tahun lalu berdampak secara ekonomi terhadap Mesir.
Kishida telah menyatakan niatnya untuk memperpanjang pinjaman yen ke Mesir, di mana Jepang ingin memfasilitasi investasinya dalam ekonomi Mesir yang saat ini berkembang pesat. Tokyo juga ingin memberikan dukungan penggunaan air pertanian secara efisien dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Tokyo dan Kairo baru-baru ini sepakat untuk meningkatkan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis. Keduanya juga sudah menjadi mitra penting yang bekerja sama di tataran global dan akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas dunia.