Pertemuan antara Perdana Menteri Italia, Mario Draghi dan Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune di Roma, Italia pada Kamis (26/5/2022). (twitter.com/TFilastin)
Italia sudah meminta Amerika Serikat untuk mengabarkan apabila negaranya masuk dalam daftar di dokumen tersebut. Bahkan, Perdana Menteri Mario Draghi sudah menegaskan kepada Menlu Antony Blinken soal solidaritas Italia-AS melawan intervensi Rusia, dilaporkan Politico.
Pemimpin senior FdI Adolfo Urso, yang mengepalai Komite Parlemen untuk Agensi Intelijen Nasional, juga menegaskan belum ada indikasi bahwa Italia menjadi salah satu negara masuk dalam target intervensi Rusia.
Meskipun demikian, indikasi ikut campurnya Rusia dalam pemilu sudah berulang kali disebutkan, setelah mundurnya Draghi dari kursi perdana menteri pada Juli lalu. Draghi sebagai dikenal sosok yang berusaha melawan Rusia dan intervensinya, dikutip dari Reuters.
Di sisi lain, Partai League dan Forza Italia yang dikenal pro-Rusia berhasil menggulingkan pemerintahan Draghi. Oleh sebab itu, tersiar kabar kedua partai bersekongkol dengan Rusia untuk melengserkan Draghi dan menginisiasi pemilu pada 25 September mendatang.