Jakarta, IDN Times - Jenazah George Floyd, warga kulit hitam yang menjadi pemicu aksi unjuk rasa besar-besaran di Amerika Serikat, akhirnya dimakamkan di sebuah acara pemakaman tertutup di Houston Memorial Garden, Texas, Houston pada Selasa (9/6) sekitar pukul 11:00 waktu setempat. Pria berusia 46 tahun itu dimakamkan usai tewas akibat lehernya ditindih oleh polisi kulit putih, Chauvin Derek, pada (25/5) lalu.
Proses pemakaman Floyd terlihat begitu khidmat yang diikuti sekitar 500 teman, keluarga, politikus, dan publik figur. Mereka semua berkumpul di Gereja The Fountain of Praise yang disebut oleh salah satu pastor sebagai perayaan kepulangan hidup George Floyd.
Bagi publik yang ingin menyaksikan secara langsung acara doa di gereja bisa disaksikan secara langsung daring.
"Saya hanya ingin keadilan bagi kakak saya yang lebih tua, George Floyd, yang kami kerap sapa Big Floyd. Semua orang akan mengenangnya di seluruh dunia. Ia akan mengubah dunia," kata adiknya, Rodney Floyd seperti dikutip dari laman USA Today pada (9/6).
Sementara, mantan Wapres AS yang juga akan maju kembali sebagai capres di pemilu 2020, Joe Biden turut mengirimkan pesan khusus yang disampaikan kepada publik dalam misa pemakaman kemarin.
"Kini, perlu adanya keadilan bagi tindak kejahatan rasis. Itu lah jawaban yang harus kita berikan kepada anak-anak kita kelak ketika mereka bertanya; 'mengapa'? Karena ketika ada keadilan bagi George Floyd, maka kita akan benar-benar menuju ke jalan kita menuju keadilan tindak kejahatan rasisme di AS," ungkap Biden dalam pesan videonya itu.
"Seperti yang kamu bilang Gianna, ayahmu akan mengubah dunia," tuturnya lagi.
Lalu, bagaimana kelanjutan pengusutan kasus pembunuhan terhadap Floyd?