Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Kenya. (Pixabay.com/jorono)
Ilustrasi bendera Kenya. (Pixabay.com/jorono)

Jakarta, IDN Times - Hasil otopsi pada mayat yang ditemukan di kuburan massal terkait dengan kultus agama di Kenya, pada Senin (8/5/2023), menunjukkan bahwa beberapa jenazah telah diambil organnya.

Sejauh ini 112 mayat telah ditemukan dan pencarian masih dilanjutkan untuk menemukan orang yang diyakini masih hilang.

Kematian tersebut terkait ajaran sesat Gereja Kabar Baik Internasional, yang dipimpin pendeta gadungan Paul Nthenge Mackenzie. Dia memerintahkan para jemaah untuk mati kelaparan dengan janji mereka akan bertemu Yesus.

1. Organ diduga diperdagangkan

Dilansir The Guardian, dokumen pengadilan yang diajukan pada hari Senin mengatakan bahwa beberapa mayat telah diambil organnya. Polisi menduga para tersangka mengambil organ secara paksa.

"Laporan postmortem telah menetapkan organ yang hilang di beberapa tubuh korban yang telah digali," kata Martin Munene, inspektur kepala Martin dalam surat pernyataan yang diajukan ke pengadilan Nairobi.

Munene mengatakan organ tubuh yang diambil diyakini terkait dengan perdagangan organ yang terkoordinasi dengan baik dan melibatkan beberapa pemain.

Dokter Johansen Oduor, kepala ahli patologi pemerintah, mengatakan pemeriksaan menunjukkan kelaparan menjadi penyebab utama kematian, beberapa korban, termasuk anak-anak, dicekik, dipukuli atau dicekik.

2. Ratusan orang diduga masih hilang

Dilansir Reuters, Menteri Dalam Negeri Kenya Kithure Kindiki pada Selasa, mengatakan pencarian masih terus dilakukan karena ratusan orang diduga masih hilang. Kindiki mengatakan operasi pencarian di hutan Shakahola di tenggara Kenya telah ditangguhkan selama beberapa hari karena cuaca buruk, tapi kini telah dimulai kembali.

"Kami memiliki lebih banyak kuburan di hutan ini, dan oleh karena itu kami menyimpulkan bahwa ini adalah kejahatan yang sangat terorganisir," kata Kindiki.

Menteri juga menyampaikan bahwa hasil otopsi pada 112 mayat yang digali atau ditemukan dari Shakahola telah selesai. Upaya pencarian dan penyelamatan orang-orang yang diduga bersembunyi di semak-semak telah dilakukan.

Presiden Kenya William Ruto pada 5 Mei telah mengumumkan penyelidikan atas kematian massal tersebut.

3. Jaksa meminta pelaku ditahan sampai penyelidikan selesai

Ilustrasi penangkapan. (Pexels.com/Kindel Media)

Pelaku Mackenzie telah menyerahkan diri pada 14 April setelah polisi yang bertindak berdasarkan informasi pertama kali memasuki hutan Shakahola, tempat 30 kuburan massal ditemukan. Dia belum diminta untuk mengajukan pembelaan atas tuntutan pidana apa pun.

Jaksa meminta agar Mackenzie ditahan selama 90 hari lagi sampai penyelidikan selesai. Hakim utama senior Yusuf Shikanda mengatakan dia akan memutuskan permintaan tersebut pada hari Rabu.

Terkait kasus ini polisi sempat menahan Ezekiel Odero, seorang televangelis terkenal yang juga ditangkap pada bulan lalu, tapi telah dibebaskan dengan jaminan pada pekan lalu.

Odero diduga telah menerima transaksi uang tunai yang sangat besar, diduga dari pengikut Mackenzie yang menjual properti mereka atas permintaan Mackenzie. Pengadilan memerintahkan pihak berwenang untuk membekukan lebih dari 20 rekening bank milik Odero selama 30 hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team