Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dalam upacara penandatanganan "National Defense Authorization Act for Fiscal Year 2020" (UU Otorisasi Pertahanan Nasional untuk Tahun Anggaran 2020) di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, Amerika Serikat, pada 20 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis
Beberapa saat setelah kematian Soleimani terkonfirmasi, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mencuitkan bahwa Amerika Serikat harus bertanggung jawab atas peristiwa ini. Serangan tersebut, menurut Zarif, merupakan sesuatu yang "sangat berbahaya".
"Aksi terorisme internasional yang dilakukan Amerika Serikat, menargetkan dan membunuh Jenderal Soleimani -- orang paling efektif dalam memerangi Daesh (ISIS), Al Nusrah, Al Qaeda dan sebagainya -- sangat berbahaya dan adalah eskalasi yang ceroboh. Amerika Serikat bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari petualangan liar ini," cuitnya.
Sementara itu, Trump mengunggah sebuah foto bendera Amerika Serikat melalui akun Twitter pribadinya menyusul berita kematian Soleimani. Sejumlah pihak menilai ini adalah tindakan provokasi dari Amerika Serikat. Apalagi di Iran, Soleimani kerap diasosiasikan sebagai pahlawan dan kebanggaan negara.