Presiden Kais Saied (kedua dari kanan), menyambut Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi (kedua dari kiri) yang hadir dalam KTT TICAD8 (Twitter.com/外務省)
Meski KTT TICAD8 yang digelar di Tunisia itu memberikan angin segar untuk negara-negara Afrika, tapi tetangga Tunisia, Maroko, marah dengan keputusan Presiden Saied.
Ini karena Rabat mengundang perwakilan gerakan Polisario, gerakan yang mencari kemerdekaan di Sahara Barat yang merupakan wilayah Maroko.
Melansir Reuters, Rabat telah mengundang pemimpin Polisario, Brahim Ghali, dalam KTT tersebut. Undangan itu sebenarnya bertentangan dengan keinginan Jepang tapi Tokyo belum memberikan komentar.
"Sambutan yang diberikan oleh kepala negara Tunisia kepada pemimpin milisi separatis adalah tindakan serius dan belum pernah terjadi sebelumnya, yang sangat melukai perasaan rakyat Maroko," kata Kementerian Luar Negeri Maroko dalam sebuah pernyataan dikutip Associated Press.
KTT yang berlangsung di Tunisia juga memicu kontroversi lain. Negara tuan rumah telah menghadapi krisis ekonomi akutnya sendiri, termasuk lonjakan kekurangan makanan dan bahan bakar.