Selain berjanji untuk memerangi disket dan bakal menyingkirkan mesin faks, Kono juga akan menghapus persyaratan stempel tanda tangan hanko yang biasanya dibuat dengan ukiran rumit. Ini karena dia berjanji melakukan perombakan menuju era digital dan daring.
Namun, pernyataan perang terhadap teknologi usang oleh Taro Kono diperkirakan mendapatkan perlawanan dari orang-orang yang mencintai teknologi lawas.
Melansir The Guardian, tidak ada jaminan bahwa Kono bisa menghapus disket sama sekali.
Pada 2021, Menteri Reformasi Administrasi juga pernah melarang penggunaan hanko dan faks, karena kertas yang distempel dan dicetak telah menumpuk di kantor pemerintah. Tapi, faktanya hanko dan faks juga tetap masih banyak digunakan.
Beberapa pejabat yang melawan pendapat Kono percaya, media fisik memiliki tingkat keaslian yang tidak dimiliki surat elektronik. Beberapa politisi di wilayah lokal yang memproduksi hanko menyebut rencana Kono telah menyerang simbol Jepang.
Yoichi Ono, pejabat di lingkungan Meguro Tokyo, tahun lalu mengatakan bahwa disket hampir tidak pernah rusak atau kehilangan data.